Bahasa-bahasa di Jawa yang jarang dijumpai

     Ternyata tak hanya bahasa jawa yang kita pakai sehari-hari yang dapat kita jumpai di wilayah Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Masih ada bahasa-bahasa yang mungkin kita saja tak pernah mendengarnya.. seperti berikut ini..

1. Bahasa Osing

From http://tempatlibur.com

     Bahasa Osing adalah bahasa yang dipertuturkan di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Secara linguistik, bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Jawa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia.

     Kata osing berasal dari kata tusing dalam bahasa Bali, bahasa daerah tetangganya, yang berarti "tidak". Kosakata Bahasa Osing berakar langsung dari bahasa Jawa Kuna, di mana banyak kata-kata kuna masih ditemukan di sana, di samping itu, pengaruh Bahasa Bali juga sedikit signifikan terlihat dalam bahasa ini. Seperti kosakata sing (tidak) dan bojog (monyet).

2. Bahasa Bagongan


     Adalah sebuah cabang bahasa Jawa yang hanya lazim dipakai di lingkungan keraton Mataram. Bahasa ini mulai dikembangkan pada zaman pemerintahan Sultan Agungdengan tujuan untuk menghilangkan kesenjangan di antara para pejabat istana dan keluarga raja.

     Pada saat ini pemakaian bahasa Bagongan sudah semakin berkurang, bahkan nyaris punah. Pemakainya pun hanya dari golongan tua saja yang mengenal adanya jenis bahasa tersebut.

3. Bahasa Kawi

     Kawi adalah suatu jenis bahasa yang pernah berkembang di Pulau Jawa pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha nusantara dan dipakai dalam penulisan karya-karya sastra. Dalam tradisi Jawa, bahasa Kawi juga disebut dengan istilah bahasa Jawa Kuna. Meskipun demikian, bahasa Kawi sendiri bukan bahasa Jawa Kuna murni, karena telah mendapat pengaruh bahasa Sanskerta.

4. Bahasa Tengger

From peroferozfero.blogspot.com
     Bahasa ini dituturkan di daerah Gunung Bromo yang termasuk wilayah Pasuruan, Probolinggo, Malang dan Lumajang.

     Di Pasuruan, cara Tengger ditemukan di kecamatan Tosari, lalu di Probolinggo, daerah kecamatan Sukapura, sedangkan Malang, cara Tengger dituturkan di wilayah desa Ngadas, kecamatan Poncokusumo. Yang terakhir, di Lumajang dituturkan di wilayah Ranupane, kecamatan Senduro. Ada yang menganggap bahasa Tengger itu turunan basa Kawi dan banyak mempertahankan kalimat-kalimat kuno yang sudah tak digunakan lagi dalam Bahasa Jawa modern.

Previous
Next Post »