Kucing-kucing Langka yang hampir diambang kepunahan

     Mari kita mengenal kucing-kucing yang selama ini belum kita ketahui,,, yaps banyak diantara kucing2 ini berhabitat di Indonesia, tapi jarang yang mengetahuinya. So, mari kita bahas satu persatu..

1. Kucing Merah


from http://www.felineconservation.org

     Kucing merah (Pardofelis badia), juga dikenal sebagai kucing Kalimantan adalah kucing liar endemik pulau Kalimantan yang muncul relatif jarang. Pada tahun 2002, IUCN mengklasifikasikan spesies yang bergantung pada hutan ini sebagai terancam punah karena penurunan populasi diproyeksikan oleh lebih dari 20% pada tahun 2020 karena kehilangan habitat. Seperti tahun 2007, populasinya diduga berada di bawah 2.500 individu dewasa


2. Kucing Kepala Datar



     Kucing Kepala Datar (Prionailurus planiceps) adalah kucing liar kecil yang tersebar di Semenanjung Thailand-Melayu, Kalimantan dan Sumatera. Haha, namanya memang aneh, nama ini ia dapat karena tengkoraknya yang datar di bagian hidung sampai moncongnya... Sejak 2008, telah terdaftar sebagai terancam punah oleh IUCN karena perusakan lahan basah di habitatnya. Diperkirkan populasi efektif bisa kurang dari 2.500 orang dewasa.

3. Kucing Andes

from http://www.theanimalfiles.com
     Hewan ini adalah salah satu dari hanya dua felidae yang tidak ada subspesiesnya (kucing lainnya adalah Kucing merah). Kurang dari 2.500 individu yang diperkirakan masih ada. Kucing ini adalah salah satu dari sekitar dua lusin spesies kucing liar kecil yang ditemukan di seluruh dunia.

4. Kucing Bakau


     Kucing bakau (Prionailurus viverrinus) adalah kucing liar yang dapat ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Pada tahun 2008, IUCN mengklasifikasikan kucing ini terancam punah karena mereka terkonsentrasi terutama di habitat lahan basah, yang semakin sering di jadikan permukiman manusia, dirusak dan diubah. Selama dekade terakhir, populasi kucing bakau di banyak habitatnya di Asia menurun derastis.

     Seperti kerabat terdekatnya, kucing kuwuk, kucing bakau hidup di sepanjang sungai dan rawa-rawa bakau. Kucing baaku beradaptasi dengan habitatnya dan menjadi perenang yang terampil.

5. Kucing Batu

from https://lh6.googleusercontent.com
     Kucing batu adalah kucing liar kecil Selatan dan Asia Tenggara. Sejak 2002, ia terdaftar dalam spesies rentan oleh IUCN seperti yang terjadi kepadatan yang rendah, dan ukuran total populasi efektif diduga kurang dari 10000 individu dewasa.

     Spesies ini dulunya dianggap milik garis keturunan pantherine dari "kucing besar". Analisis genetik menunjukkan bahwa ia erat kaitannya dengan Kucing emas dan kucing merah, yang semuanya yang menyimpang dari felidae lain sekitar 9.4 juta tahun yang lalu.

6. Kucing Pallas


     Kucing yang lucu dan berbulu lebat ini juga disebut Manul, dan mendapat nama Pallas setelah dinamai naturalis Jerman Peter Simon Pallas, yang pertama kali mendeskripsikanya spesies pada tahun 1776. Pada tahun 2002, IUCN mengklasifikasikan kucing Pallas hampir terancam karena penyebaran luas tetapi tidak merata di padang rumput dan stepa Asia Tengah. Spesies ini tidak dipengaruhi oleh degradasi habitat, penurunan basis mangsa, dan perburuan.

7. Kucing Liar Pulau Kreta

from cretanbeaches.com
     Kucing ini adalah kucing liar Eropa yang mendiami pulau Kreta di Yunani dan pertama kali dideskripsikan pada tahun 1953. Setelah lama dianggap punah, peserta ekspedisi dari University of Perugia berhasil menangkap seorang individu pada tahun 1996. Dua perkiraan tentang bagaimana kucing liar tiba di pulau itu telah didiskusikan yaitu:

- Kucing ini sudah ada sebelum daratan yunani dan pulau Kreta terpisah.
- Dan yang kedua ketika awal kedatangan manusia ke pulau Kreta membawa kucing liar untuk didomestikasi (dijinakkan). Beberapa dari mereka melarikan diri dan menjadi liar lagi...

Previous
Next Post »