Perang-perang yang melibatkan Gajah sebagai senjatanya


1. Pertempuran gaugamela (331 SM)


     Konfrontasi pertama antara pasukan Aleksander dan gajah perang Persia terjadi pada Pertempuran Gaugamela saat Persia mengerahkan lima belas gajah perang. Gajah-gajah tersebut ditempatkan di bagian tengah barisan Persia dan cukup membuat pasukan Makedonia terkejut, sampai-sampai Aleksander merasa harus memberi kurban pada Dewa Rasa Takut pada malam sebelum pertempuran. Namun menurut beberapa sumber, gajah-gajah itu tidak banyak terlibat dalam pertempuran karena terlalu lelah setelah melakukan perjalanan panjang menuju medan pertempuran. Aleksander menang secara meyakinkan di Gaugamela, namun dia sangat terpukau pada gajah perang Persia. Dia pun kemudian mengambil lima belas gajah perang tersebut dan memasukkannya ke dalam pasukannya dan jumlah itu bertambah ketika Aleksander menaklukan sisa wilayah Persia.

2. Pertempuran Sungai Hydaspes


     Ketika Aleksander yang Agung memasuki daerah India, dia sudah memiliki pasukan gajah perang di bawah komandonya sendiri. Di India, Aleksander harus menghadapi pasukan Raja Porus, yang berkuasa di daerah Punjab di Pakistan modern. Raja Porus mengerahkan antara 85 sampai 100 gajah perang pada Pertempuran Sungai Hydaspes. Aleksander melawan dengan hanya mengerahkan pasukan infantri dan kavalerinya, yang pada akhirnya berhasil mengalahkan pasukan Porus, termasuk pasukan gajahnya, meskipun korban juga berjatuhan di pihak Aleksander.

3. Pemberontakan Makabim


     Kekaisaran Seleukos juga menggunakan gajah perang untuk menghentikan Pemberontakan Makabim di Judea. Ketika itu, gajah-gajah perang berhasil membuat para prajurit Yahudi, yang menggunakan senjata yang lebih sederhana, ketakutan. Eleazar Makkabeus, pria termuda di antara Hasmonean bersaudara, berhasil membunuh seekor gajah perang dalam Pertempuran Beth Zakaria. Dia menusuk perut sang gajah dengan tombaknya sebelum akhirnya dia mati tertindih oleh badan gajah tersebut. Dia menyerang gajah tersebut karena secara salah mengira bahwa gajah itu mengangkut Antiokhos V, raja Seleukos. Meskipun dia keliru dan akhirnya mati, tindakannya menjadi terkenal.

4. Pertempuran Vartanantz


     Kekaisaran Sassaniyah mengerahkan gajah perang dalam kampanye-kampanye militer mereka melawan musuh-musuh di barat. Salah satu konflik yang terkenal adalah Pertempuran Vartanantz pada 451 M, saat gajah perang Sassaniyah berhasil menakut-nakuti pasukan Armenia.

5. Pertempuran Zama


    Pasukan Romawi sendiri telah mengembangkan taktik anti-gajah perang, yang berujung pada kemenangan Romawi atas Hannibal dalam Pertempuran Zama pada 202 SM. Ketika itu gajah perang Hannibal menjadi tidak efektif karena begitu disiplinnya pasukan manipulus Romawi, yang membiarkan gajah perang Hannibal lewat begitu saja.

6. Perang Punisia


     Terilhami oleh kehebatan gajah perang, Kartago pun mulai menggunakan gajah perang secara besar-besaran pada Perang Punisia Pertama. Pada Perang Punisia Kedua, Hannibal memimpin pasukan gajah perang menyeberangi pegunungan Alpen, meskipun pada akhirnya sebagian besar gajah itu mati karena kondisi lingkungan di sana.

7. Pertempuran Besar Yuthahatthi


     Dalam banyak pertempuran, para pemimpin pasukan biasanya bertarung di atas gajah perang mereka. Salah satu pertempuran yang terkenal adalah ketika pasukan Burma menyerang Kerajaan Ayutthaya di Siam. Puncak pertempuran tersebut terjadi ketika putra mahkota Burma, Minchit Sra, dibunuh oleh raja Siam, Naresuan, dalam pertarungan di atas gajah pada 1593

8. Perang Perancis-Siam


     Di Asia Tenggara, gajah perang masih terus digunakan sampai akhir abad kesembilan belas. Salah satu kesulitan utama di kawasan ini adalah keadaan medan geografisnya dan gajah bisa melewati daerah yang sulit dengan lebih mudah dibandingkan jika menggunakan kavaleri kuda. Tentara Siam memanfaatkan gajah perang yang dipersenjatai dengan jingal sampai Perang Perancis-Siam pada 1893.

Previous
Next Post »